Pekanbaru (Matariaubertuah.com),- Sabtu, 7 Desember 2024 – Dalam perkuliahan Filsafat Ilmu Sains Manajemen yang diadakan oleh Program Doktor Sains Manajemen, penerapan prinsip-prinsip manajemen Islam menjadi topik diskusi hangat. Dengan melibatkan dosen, mahasiswa S3, dan praktisi manajemen, diskusi ini mengupas peluang serta tantangan integrasi nilai-nilai Islam dalam sektor publik dan bisnis di Indonesia.

Prof. Detri Karya, sebagai Dosen Program Studi S3 Sains Manajemen, memberikan pandangan kritis bahwa penerapan prinsip-prinsip manajemen Islam belum dapat diterapkan sepenuhnya di Indonesia. “Manajemen merupakan inti dari penyelesaian berbagai permasalahan, baik di sektor publik maupun bisnis. Prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, amanah, dan transparansi adalah dasar yang kuat, tetapi implementasi menyeluruhnya masih menghadapi berbagai kendala, termasuk budaya kerja dan regulasi yang belum mendukung sepenuhnya,” jelasnya.

Para mahasiswa S3 yang hadir turut memberikan tanggapan atas pandangan tersebut. Indrian Syafitri menyoroti pentingnya implementasi prinsip-prinsip Islam dalam sektor publik, terutama dalam pelayanan publik di pemerintahan. “Prinsip-prinsip Islam seperti tanggung jawab dan transparansi seharusnya menjadi landasan dalam memperbaiki pelayanan publik agar lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Fendri Jaswir, rekan sesama mahasiswa, menyampaikan pandangannya terkait tantangan di organisasi publik. “Banyak lembaga pemerintah sudah mencanangkan kebijakan seperti zona integritas untuk mendukung tata kelola yang bersih. Namun, penerapannya di lapangan masih jauh dari optimal. Dibutuhkan komitmen yang lebih besar untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Dari perspektif akademik, Lilis Suriani, Ketua Program Studi Administrasi Publik, menekankan manfaat strategis penerapan prinsip manajemen Islam. “Jika diterapkan dengan baik, prinsip-prinsip ini dapat membantu mengurangi praktik KKN, memperkuat penegakan supremasi hukum, dan mendorong implementasi good governance. Hal ini tidak hanya relevan bagi organisasi publik, tetapi juga sektor bisnis,” jelasnya.

Diskusi ini menggarisbawahi perlunya upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip manajemen Islam ke dalam kebijakan dan praktik sehari-hari. Dengan komitmen yang kuat, nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, dan tanggung jawab dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas tata kelola di Indonesia.

Pada akhirnya, peserta perkuliahan sepakat bahwa penerapan prinsip-prinsip manajemen Islam adalah perjalanan yang penuh tantangan, namun memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam sektor publik dan bisnis di Indonesia.