Riau (Matariaubertuah.com), Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (lSMPI) meminta Dinas Pertanian Provinsi Riau dan instansi terkait untuk mendengar keluhan petani mengenai harga pupuk yang semakin mahal dan hasil panen yang dihargai rendah oleh tengkulak. Keluhan ini mengemuka dalam wawancara yang dilakukan dengan sejumlah petani di Riau pada Kamis siang, 31 Oktober 2024.
Berdasarkan hasil wawancara, banyak petani menyatakan kesulitan mereka untuk bertahan dalam kondisi harga pupuk yang terus meningkat, tanpa adanya intervensi signifikan dari pemerintah untuk meringankan beban ini. Sementara itu, hasil panen mereka dihargai dengan harga rendah oleh tengkulak, yang sangat merugikan petani.
Alviandra, Koordinator Daerah Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. Ia menyatakan siap melakukan audiensi dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi, serta Dinas Pertanian di tingkat kabupaten. Menurut Alviandra, mahasiswa sangat peduli terhadap isu ini dan berharap agar pemerintah, terutama dinas pertanian, memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan petani dan membantu mengatasi lonjakan harga pupuk yang memberatkan.
“Sebagai mahasiswa, kami merasa perlu bersikap kritis karena kesejahteraan petani belum terjamin. Masih banyak keluhan soal harga pupuk yang tinggi dan bantuan yang tidak tepat sasaran. Selain itu, kami mempertanyakan rendahnya harga pembelian hasil panen oleh tengkulak, yang sangat memberatkan petani,” ujar Alviandra.
Ia menilai, program-program yang dijalankan Kementerian Pertanian belum mencapai sasaran yang diinginkan. Masih ada mafia pupuk yang mengendalikan harga pupuk subsidi sehingga harga yang diterima petani di lapangan sangat tinggi. Menurutnya, dengan usia kemerdekaan Indonesia yang sudah mencapai 96 tahun, seharusnya petani telah mendapatkan kesejahteraan dan jaminan kehidupan yang layak.
ISMPI berencana mengirimkan surat resmi ke Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Provinsi dan kabupaten di Riau untuk meminta langkah konkret dalam menangani masalah harga pupuk dan memastikan kesejahteraan petani.
“Kami mendesak agar ada tindakan nyata dari Kementerian Pertanian untuk menyelesaikan persoalan harga pupuk dan meningkatkan kesejahteraan petani secara adil dan merata,” tegas Alviandra.
Dengan adanya desakan ini, diharapkan pemerintah segera merespon dan menghadirkan solusi yang nyata demi keberlangsungan hidup petani dan masa depan pertanian yang lebih baik di Indonesia.(rls)
Tim Redaksi