Pekanbaru, Riau – Lembaga Adat Negeri (LAN) Riau Daratan, bersama perwakilannya Bunyana, S.T., dan Abdul Mutolib dari Lembaga Adat Kampar Pekanbaru, mengajukan usulan nama Kodam (Komando Daerah Militer) yang mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai perjuangan pahlawan dari Riau.
Riau memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan kolonialisme. Tokoh-tokoh seperti Sultan Syarif Kasim II, Raja Haji Fisabilillah, Tuanku Tambusai dan Datuk Panglima Khatib menjadi simbol perlawanan yang tidak hanya berjuang demi kemerdekaan, tetapi juga menjaga keutuhan budaya Melayu sebagai warisan daerah yang berharga.
Dasar Hukum Usulan Penamaan Usulan ini berpedoman pada beberapa peraturan, di antaranya:
- Undang-Undang No. 20 Tahun 2009 tentang Disiplin Militer.
- Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2013 tentang Penamaan dan Pemberian Nama.
- Keputusan Presiden No. 121/P Tahun 1958 tentang Pembentukan Kodam.
Pilihan Nama Kodam Sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan dan tokoh penting dari Riau, LAN Riau Daratan mengajukan empat nama dengan makna mendalam:
- Kodam Sultan Syarif Kasim II – Untuk mengenang Sultan Siak terakhir yang juga Pahlawan Nasional.
- Kodam Raja Haji Fisabilillah – Mengabadikan nama pahlawan nasional dari Kesultanan Riau-Lingga yang gigih memperjuangkan kemerdekaan.
- Kodam Tuanku Tambusai – Menghormati Pahlawan Nasional asal Rokan Hulu yang dikenal atas perlawanan heroiknya.
- Kodam Datuk Panglima Khatib – Untuk menghargai perjuangan ulama dan pejuang kemerdekaan asal Kampar.
Menurut Bunyana, S.T., usulan ini bukan sekadar pemberian nama, tetapi juga memiliki misi penting untuk menguatkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap sejarah dan budaya Riau. “Nama Kodam ini diharapkan mampu menjadi pengingat perjuangan para pahlawan kita dan memperkokoh identitas budaya Melayu di hati masyarakat Riau,” jelasnya.
Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) Pekanbaru, Abdul Mutolib, menambahkan bahwa pilihan nama-nama ini berasal dari kajian mendalam terhadap nilai-nilai historis Riau. “Kami berharap pemerintah dapat menyetujui usulan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan warisan budaya Riau yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.
Dukungan Budayawan Budayawan Riau, Darwis, menyatakan dukungannya terhadap usulan ini. “Usulan nama Kodam ini sangat tepat dan mendukung pelestarian budaya Melayu Riau. Sejarah Riau sangat kaya dan perlu dilestarikan. Nama-nama seperti Sultan Syarif Kasim II, Raja Haji Fisabilillah, Tuanku Tambusai, dan Datuk Panglima Khatib merupakan simbol perjuangan dan keberanian. Kami berharap generasi muda Riau dapat mengambil inspirasi dari perjuangan mereka,” ungkapnya.
Sumber Acuan
- Sejarah Riau (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
- Buku Pahlawan Riau (Pemerintah Provinsi Riau, 2019).
- Dokumentasi Lembaga Adat Negeri Riau Daratan.
Tim Redaksi