Pekanbaru (Matariaubertuah.com) — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Riau (IKA UIR) mencatat sejarah baru dengan dibentuknya Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, sebagai bentuk komitmen organisasi terhadap isu-isu sosial strategis. Meski merupakan usulan baru, kehadiran bidang ini disambut positif dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal IKA UIR.

Pembentukan bidang ini kemudian dikukuhkan secara resmi melalui Keputusan Rektor Universitas Islam Riau Nomor: 0580/UIR/KPTS/2025 tentang Pengangkatan Pengurus IKA UIR Periode 2025–2030.

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak dirancang untuk memperkuat visi IKA UIR sebagai organisasi alumni yang unggul, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan sosial. Fokus utama bidang ini mencakup isu kesetaraan gender, perlindungan anak, serta pemberdayaan kelompok rentan.

Bidang ini diketuai oleh Delpi Susanti, S.IP., M.IP, akademisi muda yang aktif dalam kajian perempuan dan tata kelola pemerintahan. Ia didampingi oleh dua ketua departemen, yakni:

  • Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan: Resti Hefriyenni, S.H., M.H, dengan anggota:

    • Vebi Islami, S.Pd

    • Andika Mega Selviana, S.Pd

    • Tasya Sofiatul Afrida Nasution, S.Sos

    • Putri Lukmanasari, S.P., M.Sc

  • Ketua Departemen Perlindungan Anak: Nurhadisyah Nasri, S.Psi., M.Pd., Gr, dengan anggota:

    • Putri Hamiza, S.Pd

    • Nur Asseradjah Elhasjimiah, S.Sos

    • Mirna Karmisa, S.Psi

Dalam sambutannya, Delpi menyampaikan apresiasi kepada jajaran pimpinan IKA UIR atas kepercayaan yang diberikan terhadap lahirnya bidang tersebut.

“Apresiasi dan dukungan ini menjadi energi baru bagi kami untuk terus melangkah. Kepercayaan ini adalah amanah sekaligus bentuk komitmen bersama untuk membangun IKA UIR yang inklusif, kolaboratif, dan berdampak luas,” ujar Delpi.

Ia menambahkan, kekuatan organisasi terletak pada komitmen, konsistensi, dan sinergi seluruh elemen di dalamnya. Karena itu, bidang ini bertekad menjadi bagian dari solusi dan inovasi strategis dalam mendukung program-program prioritas IKA UIR.

Salah satu inovasi yang diusulkan adalah program “Alumni Task of Service (AT of Service)”, yakni mekanisme pelayanan administratif bagi alumni yang berdomisili di luar daerah. Program ini memungkinkan alumni mengakses layanan kampus seperti legalisasi ijazah dan pengurusan surat akademik tanpa harus hadir langsung ke kampus. Gagasan ini diapresiasi sebagai bentuk pelayanan yang adaptif, efisien, dan humanis.

Ke depan, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak akan menjalankan berbagai program prioritas, antara lain edukasi hak anak, pelatihan kepemimpinan perempuan, penguatan literasi gender, serta advokasi sosial berbasis kolaborasi lintas bidang dan mitra eksternal.

Ketua Umum IKA UIR, Dr. Ragil Ibnu Hajar, S.H., M.Kn, dalam pernyataannya menyambut baik pembentukan bidang ini. Ia berharap kontribusi alumni melalui bidang ini mampu menjawab tantangan sosial secara konkret dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

Dengan semangat sinergi dan pengabdian, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak IKA UIR Periode 2025–2030 optimistis menjadi mitra strategis dalam memperkuat peran alumni Universitas Islam Riau menuju masa depan yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkeadilan sosial. (rls)