Seoul, 5 Januari 2025 – Ribuan warga Korea Selatan turun ke jalan meski dihadang salju lebat dan suhu dingin untuk menyuarakan sikap mereka terhadap penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol. Demonstrasi yang berlangsung di Seoul ini terbagi dalam dua kubu besar: mereka yang mendukung penangkapan Yoon dan mereka yang menolak langkah tersebut.

Presiden Yoon menghadapi tuduhan serius terkait deklarasi darurat militer pada Desember lalu, yang dianggap sebagai upaya pemberontakan. Surat perintah penangkapan untuk Yoon telah dikeluarkan awal pekan ini, menjadikannya presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang menghadapi ancaman hukum atas tindakannya saat masih menjabat.

Di sekitar kediaman resmi Yoon, para demonstran saling berhadapan. Pihak penentang Yoon, yang didominasi oleh kelompok buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), menyerukan agar Yoon segera ditangkap dan diadili. “Hukuman tegas harus diberikan kepada siapa saja yang melanggar konstitusi, termasuk presiden,” ujar Yang Kyung-soo, pemimpin KCTU.

Sementara itu, para pendukung Yoon memegang plakat bertuliskan “Dukung Presiden Yoon Suk Yeol” dan “Hentikan Persekusi Politik.” Mereka menilai proses hukum terhadap Yoon sebagai upaya politisasi untuk melemahkan pemimpin yang mereka anggap tegas dan visioner.

Aksi protes serupa terjadi sehari sebelumnya, di mana puluhan ribu orang memenuhi jalan-jalan utama Seoul. Bentrokan antara demonstran dan pihak kepolisian tidak terhindarkan, dengan dua orang dilaporkan ditahan karena diduga menyerang petugas.

Kondisi politik Korea Selatan kian memanas setelah Yoon dimakzulkan oleh parlemen. Saat ini, tugas kepresidenannya telah dibekukan, sementara Mahkamah Konstitusi tengah memproses kasus pemakzulan untuk menentukan nasib Yoon.

Upaya penangkapan Yoon pada Jumat, 3 Januari 2025, berujung gagal karena pengamanan ketat dari pasukan presiden. Meski begitu, Pengadilan Distrik Barat Seoul tetap menegaskan keabsahan surat perintah penangkapan tersebut.

Kekacauan politik ini memicu kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi dan hubungan internasional Korea Selatan, yang merupakan salah satu ekonomi terbesar di Asia sekaligus sekutu utama Amerika Serikat. Banyak pihak berharap proses hukum ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi negara.(bsb)