Riau (Matariaubertuah.com),– Selasa 29/10/2024 Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) 2024, kehadiran pemilih perempuan di Riau membawa bobot yang tak bisa dianggap remeh. Dalam dunia politik yang semakin inklusif, jumlah pemilih perempuan yang signifikan di tiap kabupaten/kota menjadi pilar krusial dalam membentuk pemerintahan yang lebih sensitif terhadap kebutuhan masyarakat luas. Data menunjukkan bahwa Kota Pekanbaru memiliki jumlah pemilih perempuan tertinggi, yaitu 401.561 orang, disusul oleh Kabupaten Kampar dengan 296.486 orang, serta Kabupaten Indragiri Hilir yang mencapai 250.340 orang. Angka-angka ini tidak hanya menggambarkan statistik, tetapi potensi besar yang mampu mengubah arah kepemimpinan daerah secara nyata.

Selain itu, data pemilih perempuan di kabupaten lainnya juga menunjukkan angka yang signifikan, seperti Kabupaten Bengkalis dengan 227.546 pemilih perempuan, Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 226.961 orang, serta Kabupaten Rokan Hulu dengan 192.649 orang. Kabupaten Siak dan Indragiri Hulu masing-masing memiliki 164.297 dan 163.213 pemilih perempuan. Sementara itu, Kabupaten Pelalawan memiliki 142.103 pemilih perempuan, Kabupaten Kuantan Singingi 126.843 orang, Kota Dumai 117.383 orang, dan Kabupaten Kepulauan Meranti mencatatkan 72.639 pemilih perempuan.

Mengapa pemilih perempuan begitu penting? Selain jumlahnya yang besar, pemilih perempuan memiliki perspektif yang mendalam terhadap isu-isu utama yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi. Mereka tidak hanya memilih figur pemimpin tetapi juga mengharapkan kebijakan yang mampu memberikan kesejahteraan nyata bagi keluarga dan masyarakat. Dengan begitu, pemilih perempuan tidak hanya memberikan suara tetapi juga menyuarakan kebutuhan esensial yang jika diakomodasi, akan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif.

Dalam konteks demokrasi lokal, penting bagi para kandidat di Pemilukada 2024 untuk menyadari urgensi ini dan menyusun program yang menyentuh kehidupan perempuan secara langsung. Tanpa mempertimbangkan aspirasi dari hampir separuh pemilih ini, pemerintahan yang terbentuk akan kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih representatif dan relevan bagi masyarakat. Pemilih perempuan adalah cerminan harapan bagi kebijakan yang berimbang, penuh perhatian terhadap keluarga, serta responsif terhadap kebutuhan komunitas.

Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi perempuan dalam Pemilukada 2024 juga harus diperkuat. Meningkatkan kesadaran akan pengaruh dari suara mereka adalah langkah kunci dalam memastikan perempuan di seluruh Riau turut aktif dalam proses demokrasi ini. Dengan partisipasi yang optimal, pemilih perempuan dapat mendorong pemerintahan daerah untuk lebih peka dan berdaya dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pemilukada Riau 2024 adalah momentum penting bagi perempuan untuk mengambil peran dalam menentukan masa depan daerah. Urgensi dari kehadiran mereka bukan hanya soal hak pilih, tetapi juga tentang kekuatan kolektif yang mampu mengarahkan kebijakan pemerintah untuk kebaikan bersama.