Pekanbaru (Matariaubertuah.com), – Menyambut pelaksanaan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-34 yang akan digelar di Kota Pekanbaru, Riau, Delpi Susanti sebagai Demisioner Sekretaris Kohati Nasional PB HMI dan kader asal Cabang Pekanbaru, menyampaikan harapan serta pesannya kepada seluruh kader HMI di Indonesia.

Pelaksanaan kongres di Pekanbaru bukan hanya menjadi sebuah kehormatan bagi kader HMI Riau, tetapi juga merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan ke-HMI-an dalam perjuangan kolektif mahasiswa Islam.

“Kongres ini harus menjadi ruang yang inklusif dan bermartabat; tempat berkumpulnya gagasan besar dari seluruh penjuru Nusantara, untuk bersama-sama merumuskan arah gerak organisasi ke depan,” ujar Delpi, Sabtu (24/05/2025).

Ia menekankan bahwa kongres bukan sekadar ajang memilih Ketua Umum, melainkan forum strategis untuk melahirkan pemikiran visioner serta rekomendasi solutif bagi kemajuan bangsa dan umat.

“HMI harus menjadi kawah candradimuka lahirnya pemimpin masa depan. Maka dari itu, kongres ini harus dilandasi semangat keilmuan, keadaban, dan keikhlasan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Delpi juga menyoroti pelaksanaan Musyawarah Nasional Korps HMI-Wati (Munas Kohati) yang akan digelar dalam rangkaian yang sama. Ia berharap Munas menjadi titik balik strategis bagi penguatan peran perempuan HMI dalam merespons tantangan zaman.

“Kohati harus tampil sebagai garda pemikir dan penggerak perubahan. Bukan hanya dalam isu-isu perempuan, tetapi juga dalam ranah kebangsaan dan kemanusiaan yang lebih luas,” tuturnya.

Delpi mendorong agar Munas Kohati dijadikan sebagai ruang konsolidasi intelektual sekaligus penguatan identitas perempuan HMI yang tangguh, berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai budaya serta keislaman.

Sebagai anak jati Melayu, Delpi juga menyisipkan pesan yang sarat dengan kearifan lokal, mengingatkan pentingnya adab dan nilai dalam setiap perjuangan.

“Seperti petuah orang tua-tua Melayu: Budi yang baik dikenang jua, ilmu yang luhur ditinggikan martabatnya. Maka jadikanlah Munas ini bukan sekadar forum formalitas, tetapi sebagai wahana memperteguh jati diri Kohati yang cerdas, beradab, dan peduli terhadap nasib umat,” pesannya.

Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh kader Kohati di Indonesia agar memiliki pandangan luas dan mendalam terhadap peran dirinya sebagai perempuan sekaligus kader intelektual.

“Terlalu sempit jika pemikiran seorang Kohati hanya berkutat pada rias wajah dan penampilan semata. Perempuan, khususnya Kohati, harus cerdas. Dari kecerdasan itulah terpancar kecantikan sejati,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kecantikan perempuan bukan terletak pada kosmetik, melainkan pada cara berpikir, bertindak, serta kemampuannya memberi manfaat bagi umat.

“Kecantikan fisik akan memudar. Tetapi kecantikan akal dan nurani akan abadi dalam pengaruh dan keteladanan,” tambahnya.

Menutup pesannya, Delpi mengutip kata-kata hikmah dari Buya Hamka, seorang ulama besar yang dikenal dengan pemikiran Islam progresif dan semangat nasionalismenya:

“Jika hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Jika kerja sekadar kerja, kera juga bekerja.”

“Maka tugas kita sebagai insan berilmu adalah memberi makna dan arah tidak sekadar hadir, tetapi turut membentuk zaman,” ungkap Delpi.

Sebagai penegasan atas pentingnya integrasi antara visi dan aksi dalam kepemimpinan dan pergerakan, Delpi juga menyampaikan dua kutipan inspiratif sebagai refleksi bagi kader HMI dan Kohati dalam menatap masa depan:

“Success is not a destination, but success is a journey.”
“Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.”

Menurutnya, keberhasilan sebuah gerakan bukan hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi dari proses panjang yang dijalani dengan konsistensi, idealisme, dan kerja nyata. Visi yang besar tanpa langkah konkret hanya akan menjadi angan, sementara aksi tanpa arah hanya melahirkan kebingungan.

Sebagai kader HMI dari Cabang Pekanbaru, Delpi menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya kota ini sebagai tuan rumah Kongres HMI ke-34. Ia pun mengajak seluruh elemen organisasi, baik internal maupun eksternal termasuk pemerintah daerah, alumni, serta masyarakat Riau untuk bersama-sama menyukseskan agenda besar ini.

“Mari jadikan Pekanbaru sebagai saksi lahirnya tonggak baru pergerakan HMI yang lebih matang, demokratis, dan berorientasi pada masa depan Indonesia,” tutupnya.