Jakarta, 20 Januari 2025 – Menjelang 100 hari kerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, isu ekonomi nasional menjadi sorotan utama. Ambisi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dianggap masih jauh dari kenyataan, dengan berbagai tantangan yang mengemuka.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mengkritisi kinerja tim ekonomi kabinet. Ia menilai kebijakan ekonomi sejauh ini minim inovasi dan tidak mampu mengatasi perlambatan ekonomi nasional.
“Sampai saat ini, tim ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan strategi konkret untuk mendongkrak pertumbuhan. Kinerja Menteri Keuangan juga terlihat hanya berfokus pada peningkatan pajak dan utang luar negeri tanpa ide kreatif lainnya,” ungkap Jerry dalam keterangannya pada Senin (20/1).
Jerry juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stagnan di kisaran 5,1 persen. Beberapa analis bahkan memperkirakan angka tersebut akan turun menjadi 5 persen pada tahun ini.
“Kita harus waspada karena nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah. Rupiah kini berada di posisi salah satu mata uang terburuk di dunia, dan ini bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas ekonomi ke depan,” jelas Jerry.
Selain itu, kebijakan fiskal yang mengandalkan peningkatan pajak untuk menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dinilai tidak seimbang. Jerry menilai bahwa langkah ini justru melemahkan daya beli masyarakat dan memperlambat pemulihan ekonomi.
“Alih-alih mencari solusi yang inovatif, strategi yang ada saat ini tidak cukup untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ambisius,” tambahnya.
Jerry menyarankan pemerintah untuk segera merancang strategi ekonomi yang lebih komprehensif dan berorientasi pada peningkatan investasi, produktivitas, serta stabilitas nilai tukar.
“Mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen membutuhkan grand strategy yang jelas. Pemerintah perlu menghadirkan solusi konkret, bukan sekadar wacana,” pungkasnya.
Seiring perjalanan 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, perhatian publik akan terus tertuju pada upaya pemerintah untuk menjawab tantangan ini, terutama di tengah tekanan global yang terus meningkat.
Tim Redaksi