Pekanbaru (Matariaubertuah.com),- 19 Januari 2025 – Program kemandirian pangan yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru pada tahun 2025 mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Abdul Mutholib, yang kerab disapa Bung Abdul warga Panam, yang menyampaikan pandangan kritis terhadap kesiapan pemerintah dalam merealisasikan program ini.
Bung Abdul mengapresiasi langkah Pemko Pekanbaru untuk menciptakan kemandirian pangan sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasokan eksternal. Namun, ia menilai bahwa ambisi besar ini membutuhkan perencanaan matang agar tidak sekadar menjadi wacana. “‘Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga,’ setiap upaya besar perlu kesiapan yang terukur,” ujar bung Abdul.
Dalam pandangannya, tantangan utama yang perlu diatasi adalah ketersediaan lahan. Dengan mayoritas wilayah Pekanbaru berupa kawasan perkotaan, Bung Abdul mempertanyakan apakah pemerintah sudah memetakan dan mengidentifikasi lahan kosong yang layak dijadikan area pertanian. “Tanpa pemetaan yang jelas, kebijakan ini bisa kehilangan arah dan sulit direalisasikan di lapangan,” tambahnya.
Selain itu, instruksi kepada setiap tingkatan pemerintahan, mulai dari kecamatan hingga RT, untuk menanam pangan juga dianggapnya membutuhkan dukungan teknis dan material. Bung Abdul menekankan pentingnya penyediaan subsidi bibit, pupuk, serta pelatihan intensif agar masyarakat memiliki motivasi yang berkelanjutan, bukan hanya partisipasi sementara. “bak ‘Menanam padi di lumpur, bukan sekadar menebar, tapi menunggu dengan sabar,’ keberhasilan program ini butuh proses yang terencana dan konsisten,” jelasnya.
Ia juga mengkritisi perlombaan antar kecamatan yang dijadikan tolok ukur keberhasilan. Menurutnya, pendekatan ini terlalu seremonial dan berisiko kehilangan substansi. Bung Abdul menyarankan agar pemerintah fokus pada pemberian insentif berkelanjutan dan memastikan tidak ada tambahan beban administratif bagi kelurahan hingga RT yang sudah cukup padat dengan tugas lainnya.
“Ambisi besar Pemko Pekanbaru untuk menciptakan kemandirian pangan memang mulia. Namun, seperti pepatah Melayu mengingatkan, ‘Berlayar perlu kemudi, berjalan perlu tongkat,’ setiap langkah perlu arah yang jelas dan dukungan yang kokoh. Jika tidak, program ini hanya akan menjadi harapan kosong,” tutup Bung Abdul.
Disketapang diharapkan dapat menanggapi kritik konstruktif ini dengan memastikan adanya pemetaan lahan, strategi berkelanjutan, dan dukungan teknis yang optimal agar program kemandirian pangan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Pekanbaru.
Tim Redaksi