Pekanbaru (Matariaubertuah.com),— Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau telah menjadi pilar utama dalam pengembangan pendidikan berbasis Islam di Provinsi Riau. Berdiri sejak era awal kemerdekaan, yayasan ini terus konsisten mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum demi melahirkan generasi yang unggul secara intelektual dan spiritual.

Sejarah Berdirinya YLPI

Bertitik tolak dari suasana kebatinan pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1950, gagasan untuk mendirikan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) di setiap kabupaten muncul dari Almarhum Ustad H. Nazaruddin Thoha, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Agama Provinsi Riau Sumatera Tengah. Ia menginstruksikan Kepala Kantor Urusan Agama di berbagai kabupaten untuk mendirikan SMPI dengan kurikulum yang seimbang, yaitu 50% materi pelajaran agama Islam dan 50% materi pelajaran umum.

Momentum penting tercipta ketika Dr. H. Muhammad Hatta, salah satu proklamator bangsa, meresmikan SMPI di Pekanbaru. Dalam pidatonya, Bung Hatta menekankan pentingnya memelihara keseimbangan ilmu dan agama dalam diri seseorang untuk membangun generasi yang tangguh dan berdaya saing.

Pada tahun 1957, kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan Islam semakin meningkat. Dengan dukungan tokoh-tokoh seperti H. Zaini Kunin, H. Suman HS, dan H. Abdul Malik Rasyad, Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) resmi didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 10 Tahun 1957 di hadapan Abdul Muin gelar Datuk Rangkayo Maharajo. Modal awal sebesar Rp200 turut menjadi bagian dari langkah awal yayasan ini.

Perjalanan dan Dinamika Kepengurusan

YLPI telah melalui berbagai fase dinamika, termasuk revisi anggaran dasar dan pergantian kepengurusan. Pada tahun 1963, masa jabatan pengurus ditetapkan selama lima tahun. Kemudian, pada tahun 1972, dilakukan pembaruan dengan tokoh-tokoh seperti H. Zaini Kunin, H. Tengku Abdul Jalil, dan Prof. Dr. H. Muktar Ahmad yang berperan aktif dalam pengembangan yayasan.

Perubahan akta notaris terus terjadi seiring waktu, menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan zaman. Di tahun-tahun berikutnya, berbagai tokoh seperti H. Ramlan Zas, Abu Bakar Rambah, dan H. Abdul Kadir Abbas turut mengisi jajaran kepengurusan, memperkokoh yayasan dalam menjalankan misinya.

Institusi Pendidikan di Bawah Naungan YLPI

Hingga kini, YLPI telah mendirikan berbagai institusi pendidikan yang mencakup jenjang TK hingga perguruan tinggi. Beberapa institusi tersebut antara lain:

  • Taman Kanak-Kanak STK Islam (1962): Awalnya berada di pusat kota, kini berlokasi di Jalan Teropong.
  • Taman Kanak-Kanak Islam YLPI Marpoyan (1988): Berdiri di kompleks kampus YLPI.
  • Sekolah Dasar Islam Plus Marpoyan (1983): Berawal di pusat kota sejak tahun 1960, kemudian dipindahkan ke Marpoyan.
  • SMP Islam YLPI (1950): Dengan cabang di Marpoyan sejak 1985, sekolah ini tetap menjadi unggulan.
  • Madrasah Tsanawiyah (MTS) Lubuk Bendahara (1959): Berlokasi di Rokan Hulu, madrasah ini menjadi pusat pendidikan agama yang kuat.
  • Universitas Islam Riau (UIR): Didirikan pada 1962, UIR kini menjadi salah satu ikon pendidikan tinggi di Riau.
  • Pondok Mahad Islam Riau (2023): Lembaga pendidikan terbaru yang fokus pada penguatan nilai-nilai Islam.

Meski beberapa institusi seperti SMA Mutiara Duri dan Akademi Manajemen Industri Dumai telah memisahkan diri, YLPI tetap fokus pada visinya untuk memajukan pendidikan Islam yang modern dan berkualitas.

Komitmen untuk Masa Depan

YLPI terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan pendidikan Islam di Riau. Dengan semangat para pendiri, yayasan ini berupaya membangun generasi yang unggul, tidak hanya dalam ilmu pengetahuan tetapi juga dalam nilai-nilai keagamaan.

Sejarah panjang YLPI menjadi bukti dedikasi yang nyata terhadap kemajuan masyarakat Riau dan Indonesia. Yayasan ini percaya bahwa kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta akan memperkuat perannya dalam mencetak generasi penerus yang berakhlak mulia dan berdaya saing.

Dengan semangat dan komitmen yang tak pernah pudar, YLPI optimistis untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi umat dan bangsa. (rls)